REZA Zaki yang akrab disapa Aa Zaki merupakan putra daerah asal Sumedang, Jawa Barat yang hidup dalam keluarga majemuk yang berasal dari Yogyakarta, Jakarta, dan Sumedang.
Pria yang lahir 28 tahun silam ini merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Dia menempuh studi di S1 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, S2 Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada, dan S3 Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.
Dia lebih dikenal sebagai seorang akademisi, wiraswasta, dan aktivis sosial. Sejak tahun 2012, dia mendirikan sebuah komunitas sosial bisnis di Desa/Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang yang bernama Rumah Imperium.
Rumah Imperium selama lima tahun telah mengembangkan banyak sekali program sosial bisnis. Beberapa di antaranya memberikan beasiswa Rumah Imperium, membuka sekolah PAUD, kegiatan pertanian dengan budidaya buah naga dan berternak kambing etawa, gerobak cerdas (perpustakaan keliling), pulsa sampah, pengobatan mata dan operasi mata katarak gratis, pendampingan smart desa, dan masih banyak lagi.
Pada tahun 2016, Aa Zaki Terpilih menjadi Tokoh Filantropi Millenial versi Koran TEMPO berkat konsistensinya bersama seluruh pendiri dan pengurus Rumah Imperium membangun inovasi gerakan di Sumedang.
Kiprahnya membawa dia aktif menjadi Narasumber baik di nasional maupun internasional.
“Saya harus hilir mudik Jakarta-Sumedang setiap bulan karena selain mengelola Rumah Imperium, saya juga aktif mengajar di beberapa, kampus salah satunya Universitas Bina Nusantara (BINUS),” ujar mantan Ketua Senat Mahasiswa Universitas Gadjah Mada ini.
Sejak tahun 2015, Aa Zaki terpilih sebagai Ketua Forum Putra Daerah Membangun (PDM). Dimana organisasi ini merupakan platform untuk menghimpun para putra daerah dari Aceh hingga Papua. Dari Sabang hingga Merauke untuk memperkuat sumber daya dalam pembangunan di desa.
PDM berusaha untuk mengumpulkan 100 anggota dari 34 provinsi. PDM juga dihuni oleh generasi muda yang sudah mendapatkan lebih dari 40 penghargaan nasional dan internasional.
Tokoh-tokoh muda itu antara lain Goris Mustaqim, Gamal Albinsaid, Baban Sarbana, Nur Agis Aulia, Sugeng Handoko, Faldo Maldini, Rendra Manaba, Dewi Tanjung, Alfi Irfan, Aang Permana, dan masih banyak lagi.
“Tentu saja saya berharap PDM ini dapat mengikat gerakan ideologis ini agar kelak kita bisa lahirkan Negarawan dari rumah yang bernama PDM dan mampu berbicara banyak dalam kekaryaan,” kata Wakil Rektor Termuda di Indonesia ini. (*)
Sumber: http://www.ruber.id/